Adik Tewas Menyusul Kakak

Adik Tewas Menyusul Kakak

Korban Ledakan Tabung Gas Bertambah KANDANGHAUR-Korban tewas akibat terbakar ledakan tabung gas elpiji 3 kg yang menimpa satu keluarga asal Desa Eretan Wetan, Blok Prempu RT 04 RW 04, Kecamatan Kandanghaur, Jumat (24/8), bertambah satu. Setelah sang kakak Arina (10), giliran si adik Ibnu (3), menghembuskan nafas terakhir, Sabtu (25/8) sekitar pukul 10.22. Ibnu tewas saat sedang menjalani perawatan intensif di RS Sumber Waras Cirebon. Wakil Direktur bidang pelayanan RS Sumber Waras Cirebon, dr Wawat Setiamiharja MARS menjelaskan, korban tewas akibat luka bakar parah yang dialami. Ibnu didiagnosa mengalami combustio grade II atau 20 persen tubuh menderita luka bakar, termasuk di daerah pernafasan. “Selain pada bagian tubuh, luka bakar juga terdapat pada sekitar rongga pernafasan. Saat datang, korban sudah mengalami kekurangan cairan dan trauma inhalasi,” terangnya saat dihubungi Radar via telepon. Tak hanya Ibnu, kondisi serupa juga dialami Anhar (8) yang sama-sama dilarikan ke RS Sumber Waras setelah dirujuk dari RSUD Pantura MA Sentot. Ia menderita combustio grade II dengan luka bakar mencapai 40 persen. Sebelumnya, Anhar menjalani perawatan di ruang perawatan Agloneme. Namun, mengingat kondisi yang semakin kritis, anak kedua pasangan suami istri Casna (40) dan Nuranei (38) tersebut dipindah ke ruang perawatan di Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Menurut dr Wawat, dari ketiganya, kondisi paling parah dialami Arina yang mengalami luka bakar grade IV atau 90 persen tubuh terpanggang. Karena kondisi itu, nyawa Arina tidak terselamatkan ketika baru mendapatkan tindakan medis di IGD RS Sumber Waras. “Saat baru tiba di RS, kondisi ketiganya benar-benar kritis,” katanya. Bukan hanya anak-anaknya saja, kondisi sang bapak yakni Casna juga terbilang parah. Pria yang berprofesi sebagai penjual es balok ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Pantura MA Sentot. Wajahnya melepuh dan kedua tangannya ikut terbakar. Seperti diberitakan sebelumnya, bapak dan tiga orang anaknya itu, terbakar api yang bersumber dari semburan gas elpiji 3 kg, Jumat (24/8) sekitar pukul tujuh pagi. Keempat korban sempat dilarikan ke RSUD Pantura Patrol dan tiba sekitar jam delapan pagi. Namun tragisnya, salah satu korban yakni Arina, meninggal dunia beberapa jam kemudian atau pukul 15.00, saat dirujuk ke RS Sumber Waras Cirebon. Arina diketahui menderita luka bakar paling parah. Bahkan, daerah sekitar pernafasan hingga kemaluan bocah perempuan yang baru duduk dibangku kelas 3 SD itu nyaris matang dan melepuh. Sedangkan dua adik laki-lakinya Anhar dan Ibnu, menderita luka bakar grade II atau 20 persen kulit tubuhnya terkelupas hangus. Kondisi serupa juga dialami Casna yang mengalami luka bakar serius disekujur badannya. Tak ada satupun saksi mata yang menyaksikan langsung musibah nahas yang dialami bapak dan tiga anak itu. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: